Faktor Risiko Pneumonia yang Perlu Diketahui

Faktor Risiko Pneumonia yang Perlu Diketahui

Bagikan :


Pneumonia adalah infeksi di paru-paru yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di paru-paru. Pneumonia sering dikenal dengan istilah paru-paru basah. Pada kondisi ini, saluran napas dipenuhi cairan atau nanah sehingga menyebabkan seseorang kesulitan bernapas. Pneumonia dapat menyerang anak usia balita hingga dewasa yang berusia di atas 65 tahun. Untuk mencegah tertular pneumonia, sebaiknya Anda mewaspadai beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan Anda terinfeksi pneumonia.

 

Berbagai Faktor Risiko Pneumonia 

Menurut Mayo Clinic, pneumonia dapat disebabkan oleh banyak hal, namun penyebab pneumonia paling umum adalah bakteri, virus, dan jamur. Seseorang dapat mengalami pneumonia setelah mengalami influenza, atau ketika menghirup udara yang banyak mengandung organisme sehingga menyebabkan infeksi di paru-paru. Secara umum, faktor risiko pneumonia dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu faktor risiko karena gaya hidup dan kondisi kesehatan.

Untuk faktor kesehatan, seseorang yang mengalami masalah kekebalan tubuh seperti pengidap HIV atau AIDS juga memiliki riisko mengalami pneumonia. Begitu juga dengan orang yang memilki penyakit kronis seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), asma, penyakit jantung, penyakit celiac, juga memengaruhi risiko pneumonia. Sedangkan dari faktor gaya hidup, beberapa kebiasaan atau gaya hidup yang dapat menjadi faktor risiko pneumonia di antaranya:

1. Perokok

Kebiasaan merokok memiliki banyak efek samping bagi kesehatan. Berbagai senyawa dan zat kimia yang ada dalam rokok dapat menurunkan kemampuan paru-paru dalam melawan infeksi. Paparan tembakau meningkatkan riisko mengalami community acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas.

2. Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang

Penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa orang yang mengonsumsi alkohol terbukti memiliki risiko lebih tinggi mengalami CAP. Alkohol dipercaya dapat melemahkan atau mengganggu fungsi perlawanan terhadap bakteri penyebab pneumonia dalam tubuh.

3. Kekurangan gizi

Dilansir dari Very Well Health, kondisi tubuh kurang gizi dapat meningkatkan risiko pneumonia dan memperparah kondisi yang dialami, terutama pada anak-anak usia balita dan paruh baya. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa kekurangan gizi merupakan pemicu kematian pada anak-anak usia balita hingga 45% di seluruh dunia, termasuk salah satunya pneumonia.

4. Kesehatan gigi yang buruk

Kesehatan gigi yang buruk bukan hanya menggangu proses mengunyah dan memproses makanan namun ternyata juga dapat memicu pneumonia. Dalam sebuah penelitian di Yale University, Amerika Serikat, sejumlah penyakit pernapasan dapat muncul akibat infeksi kuman dan perkembangan bakteri yang tidak terkontrol di rongga mulut.

5. Lingkungan yang sering terpapar polusi

Berada di lingkungan yang tidak higienis, sering terpapar polusi udara, zat kimia, bahkan juga jamur dari kotoran binatang dapat meningkatkan risiko pneumonia. Sejumlah zat kimia dan zat polutan dapat mengganggu dan merusak pernapasan juga melemahkan sistem pernapasan sehingga rentan mengalami infeksi pada paru-paru.

 

Apabila Anda memiliki faktor risiko di atas baik dari segi gaya hidup maupun kesehatan sebaiknya memperbaiki gaya hidup dan segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami masalah pernapasan. Anda bisa menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, makan makanan sehat, menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi rokok, mengenakan masker apabila berada di lingkungan yang berpolusi, serta menghindari interaksi dengan orang sakit. Dengan penerapan gaya hidup sehat, maka Anda dapat mengurangi risiko terinfeksi pneumonia.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 18:22